Langsung ke konten utama

Banser NU, Khalid Basalamah hingga Felix Siauw

Ini bukan pertama kalinya banser ngebubarin pengajian. Dulu juga pernah, pengajiannya khalid basalamah.

Pembubaran nya masih tergolong baik baik. Enggak bawa golok apalagi bawa perasaan (baper). Itu tidak terjadi.

Banser tentu punya alasan tersendiri. Mereka melakukan itu punya dasar. Bukan ujug ujug ngebubarin tanpa sepengetahuan pihak berwajib.

Sebelum bahas lebih lanjut mengenai hal ini di zaman rosul dulu, bukan zaman now ya. Udah biasa rosul di timpukin batu, kotoran bahkan di ludahin.


Ini pun saya pernah dengar cerita temen temen di jamaah tabligh saat khuruj, dan dakwag ke rumah rumah untuk mengajak sholat namun yang di dapat usiran dan lemparan sandal. Mereka anggap ini sunnah rosul, rosul aja kaya gini kalau dakwah. Banyak yang enggak suka. Malah bikin mereka makin semangat berdakwah ke rumah selanjutnya. Allahu akbar!

Jadi jika ada dakwah nya yang di tolak oleh banser ya sah sah aja. Itu dinamika dakwah. Adapun banser pernah jaga gereja saat hari natal pun its ok itu upaya toleransi yang tinggi bahwa islam adalah rahmat semesta alam. Tidak pernah islam memusuhi yang beda agamanya hanya dengan alasan kaum kafir. Receh banget! Ngajinya kurang jauh..


Bukan malah di banding bandingkan dan nyinyir. Gereja di jaga tapi saat ada yang sesama islam berdakwah eh malah di usir.


Gak tau sih gimana khalid basalamah kalau ceramah suka ngebid'ahin ritual yang ada di NU, tanpa tabayyun dulu bahwa mereka pun punya dalil ketila melakukan itu.

Gak tau sih gimana felix siauw yang latar belakangnya HTI; anti pancasila, anti demokrasi, anti nasionalisme. Saat orang orang NU sudah mendidik umat untuk cinta NKRI.

Baik khalid basalamah, felix siauw juga banser tentu punya porsi salah dan benar. Tergantung kita ada di memihak yang mana. Terlalu menyalahkan ini yang tidak baik. Seolah olah banser melakukan kesalahan besar yang tidak bisa di maafkan.


Saling instropeksi diri dan bangun budaya dakwah yang saling menghargai perbedaan apapun yang ada di masyarakat. Jangan hobi ngebid'ahin, di posisi mereka pun punya dalil dalam melakukan amalan tersebut.

Jika ukhuwah islamiyah baik dan study perbandingan mazhab hingga agamanya luas. Tentu lebih lentur dalam berpendapat. Tidak hanya membenarkan pendapatnya sendiri tapi juga memaklumi mereka yang beda pendapatnya.

Perkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah hingga bertoleransi dalam keragaman. Merupakan kunci dari kesatuan umat.

Merdeka! Allahu Akbar!


Serang, 07112017


Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...