Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Pragmatisme dan Momentum Anies dan Gibran

Biar keliatan netral saya coba ngeghibahin dua tokoh calon presiden (capres/nyapres) yang kehadirannya cukup ajaib, yakni Anies Rasyid Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka. Saya katakan ajaib sebab keduanya memiliki hoki yang mengantarkannya ke panggung politik bursa pencalonan presiden. Anies yang dulunya Rektor Universitas dan Gibran yang dulunya Pengusaha Makanan, bisa-bisanya jadi dambaan ibu-ibu di komplek yang fanatik ngebagus-bagusin etika dan akhlak ketika nyapres. Mari kita mulai dari Anies, setelah dikenal sebagai akademisi yang berhasil mulai dari menjadi Rektor Universitas Paramadina dan mendirikan Indonesia Mengajar, sebagai kader HMI yang sudah terdidik mentalitas Yakusa (Yakin Usaha Sampai) secara politik mudah saja membawanya ke wilayah kekuasaaan. 2014 saatnpasangan Jokowi-JK menyalonkan Presiden, Anies tampil Juru Bicara Pemenangan Pemilihan Presiden. Tidak heran bukan kepiawaian bicaranya mampu menembus alam pikiran pendengarnya dengan baik dan dari situ juga beliau m...

Memilih Pulih

Proses penyembuhan dari trauma dimulai dengan berdamai dengan diri sendiri. Melibatkan diri dalam refleksi mendalam untuk memahami emosi dan pengalaman yang menyakitkan adalah langkah awal menuju kesembuhan.  Dengan menerima diri sendiri sepenuhnya, seseorang dapat membuka pintu untuk transformasi positif dan membangun pondasi kekuatan dalam menghadapi rasa sakit yang ada. Bersahabat dengan luka adalah kunci penting dalam perjalanan penyembuhan. Sebagai gantinya menghindari atau menekan perasaan yang menyakitkan, memahami bahwa luka-luka tersebut adalah bagian dari perjalanan hidup membantu seseorang merangkul kekuatan dalam kerentanannya.  Dengan menyambut dan memahami luka, seseorang dapat merancang cara-cara konstruktif untuk mengelola emosi dan menemukan makna di balik setiap pengalaman sulit. Memilih untuk pulih adalah tindakan berani yang menuntut keputusan sadar untuk membangun masa depan yang lebih baik. Ini melibatkan pembuatan pilihan sehari-hari yang mendukung kesej...

Nongkrong di Tempat Ngopi

Semenjak tempat ngopi semakin menjamur di kota besar membuat hasrat anak muda mempunya tren baru yakni nongkrong di tempat ngopi. Beli kopi dan cemilannya sedikit dan nongkrong bersama teman-teman yang dihabiskan bisa sampai dini hari. Film filosofi kopi punya dampak cukup besar yang membuat maraknya dunia perkopian dan skena anak ngopi. Kopi kekinian semakin menjamur dan orang mau membayar cukup mahal untuk secangkir kopi yang sebenarnya bisa bikin sendiri di rumah, Nongkrong di tempat ngopi menjadi tren anak muda, diikuti dengan bapak-bapak gabut yang suntuk dan membutuhkan teman ngobrol, belum lagi ibu-ibu sosialita yang kumpul untuk foto bersama di tempat ngopi yang instrgamable. Desain khas tempat ngopi, mesin kopi, standar harga yang minimal 20rban, batu krikil dan bangku kecil, musik live, tanaman di pojok ruangan. Dimeriahkan dengan tampilan pakaian anak muda yang beragam, ada yang pakai celana pendek sepaha yang mendekati kelamin, kaos yang sengaja memperlihatkan bagian toket ...

Asal Tidak Ganggu Ternak Warga

Betapa sering kita terganggu oleh keadaan politik, hinaan, bad mood, dan gangguan yang membuat kita terbawa perasaan dan tidak terima. Memang benar kita lebih mudah terganggu ketika ada keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita, respon kita cenderung marah dan melawan gangguan tersebut. Perbedaan pilihan politik saat ini membuat kita sering ribut dan berdebat memenangkan pasangan calon presiden yang kita dukung. Kita membela mati-matian calon presiden dengan memberikan serangkaian alasan bahkan kalau pelu hinaan yang merendahkan lawan debat, ada yang dibungkus dengan candaan dan ada juga yang menghina terang-terangan. Kalau dibawa seru dan asyik, perdebatan pilihan calon presiden bisa jadi ajang lucu-lucuan dan saling sindir untuk menambah keakraban. Namun banyak juga yang memang menjadikan perdebatan untuk memberikan ciri mana yang sebagai lawan dan kawan. Seperti pemilihan presiden yang lalu, ribut dan rusuh dengan keluarga hingga teman sendiri berlangsung lama yang menyebabkan...

Mengenali Tuhan Tanpa Nama

Ketika ingin mengenali diri sendiri, biasanya Tuhan dibawa untuk diikutsertakan dikenali juga. Siapa yang mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya. Hubungan diri dan Tuhan ini memiliki keterikatan yang kuat, sehingga diri dan Tuhan berdampingan sebagai objek yang dikenali oleh manusia. Apakah Tuhan dan diri ini kedudukannya setara atau ada yang lebih tinggi? pada umumnya mengatakan Tuhan punya kedudukan lebih tinggi, sedangkan manusia berada di bawahnya. Tuhan adalah tuan dan manusia adalah hamba. Lain lagi yang mengatakan bahwa Tuhan dan manusia adalah kesatuan yang tidak terpisahkan. Manunggaling kawula lan gusti yang artinya menyatunya antara manusia sebagai hamba dan Tuhan. Di dalam diriku ada Tuhan dan di dalam diri Tuhan ada Aku. Lantas siapa Aku? Jika aku adalah Roby Martin, terus siapa nama Tuhan? Bukankan keindahan bunga mawar itu terletak pada wanginya, bukan terdapat pada namanya. Saya rasa keindahan Tuhan bukan terdapat dari namanya, namun ada pada sifat-sifat mulia dala...

Nikmatilah Privasi dan Kesendirian

Penderitaan acapkali mengajak kesedihan untuk muncul ke permukaan dan diekspresikan secara emosional. Menangis adalah cara yang tepat untuk mengekspresikan kesedihan menjadi dukacita yang mendalam. Dari dukacita yang tangisnya memecahkan kebekuan hati dan mencairkan suasana dengan air mata. Menemukan makna dari kesedihan bisa menjadi materi pembelajaran yang baik bagi hati yangs sedang kehilangan arah. Oh ternyata penderitaan ini ada manfaatnya sehingga saya ke depannya harus mengambil keputusan yang tidak membawa kepada kesalahan yang sama. Seringkali kita mengalami penderitaan yang sama, ada pola penderitaan yang berulang terjadi. Kehidupan memberikan pelajaran yang berulang-ulang agar kita mau belajar lebih baik lagi, sampai kita lulus dan lebih cerdas dalam menanganinya, barulah penderitaan itu berhenti kemudian beralih ke penderitaan lainnya. Penderitaan akan terus ada dan silih berganti. Berganti dari penderitaan menjadi bahagia, dengan kata lain penderitaan adalah jembatan untuk...

Ngurusin Keruwetan Orang Lain

Ada keseruan tersendiri kalau sampai bisa membantu orang lain dengan cara ngurusin keruwetan orang lain tersebut, semacam tugas kemanusiaan yang pahalanya pasti berlipat ganda. Keseruan ini sering saya cari di setiap orang yang saya kenal ataupun orang yang baru saya kenal. Sungguh mulia hati baik saya ketika itu. Sayangnya sekarang sudah tidak lagi seperti itu, saya lebih menjalani hidup yang realistis dengan kebutuhan dan keuntungan diri saya sendiri, bukan dengan ngurusin orang lain dan keruwetan yang menyertainya. Alasannya ada banyak, ada kecewa karena tidak sebanding dengan pengorbanan yang diberikan. Terlalu mengutamakan orang lain daripada diri sendiri sehingga sering dirugikan dan kurang peduli terhadap kebutuhan diri. Saya pikir saya saja sudah cukup ruwet, mengapa harus ngurusin keruwetan orang lain yang sebenarnya saya tidak tahu diri dan ngurusin hal yang nyusahin diri sendiri. Ternyata ada perlunya juga kita egois, untuk sekedar memenuhi panggilan hati kita dengan menurut...

Beban Hidup itu Bernama Berat Badan

Dulu pernah sih nyobain diet dan olahraga rutin, hasilnya lumayan memuaskan turun beberapa kilogram dan sekarang berhenti ngatur pola makan (diet) dan males olahraga. Di pikiran saya, ah kalau mau nurunin berat badan gampang, udah tau caranya, tinggal niat, kesungguhan dan konsistensinya aja. Masalah utamanya di perasaan males yang sulit menggerakan usaha untuk diet apa lagi olahraga yang mengharuskan saya aktif menggerakan seluruh badan. Pernah kemaren nyobain diet tapi hanya bertahan beberapa jam saja, gagal gaes. Pernah juga nyobain olahraga lagi, baru sehari lari beberapa kali putaran alun-alun, berikutnya males lari-lari. Saya bilang beban hidup sebab bener-bener ganggu kenyamanan memakai celana yang biasanya muat, ini harus melepas kancing atau pengait celana, bahkan ada yang harus melepas resleting dengan mengandalkan sabuk celana. Tidak kuat jongkok karena lebih cepet ngerasain kesemutan. Ketika sedang bercermin bentuk perut membulat yang jelas tidak layak masuk postingan di me...

Kamu Bukan Rumah

Rumah adalah tempat kita untuk berkumpul bersama keluarga. Pulang ke rumah berarti kita sedang kembali ke tempat yang bisa menghilangkan segala lelah, makanan tersedia dengan mudah, kenyamanan tempat tidur, keseruan bermain bersama anak dan istri. Bagaimana jika rumah itu orang lain yang kita anggap sebagai orang yang dicintai dan bisa memberikan semua kenyamanan yang sudah kita idam-idamkan. Orang lain ini nantinya bisa menjadi pasangan hidup kita yang akan menemani masa tua kita dengan segala kerumitan dan kesenangan yang ada di dalamnya. Bagaimana juga jika yang disebut dengan rumah adalah diri kita sendiri. Rumah bukan ada di orang lain atau di benda tertentu, namun ada di dalam diri kita. Ini menarik, kita dapat menyelami kedalaman diri kita sendiri dengan belajar mencintai diri. Kita sadar bergantung dengan orang lain membuat menderita, sebab kita tidak dapat mengendalikan orang lain dan tidak bisa memaksa orang lain untuk memenuhi semua maunya kita. Rumah sebagai orang lain maup...

Kemelekatan Diri

Pada saat kita dekat yang rutin dan mengalami ketergantungan dengan seseorang ataupun benda tertentu, maka akan muncul kemelekatan dalam diri kita. Kita tidak bisa lepas dari orang tersebut, sekalinya ingin lepas kita akan mengalami penderitaan dan kesedihan yang sulit untuk dihilangkan. Daya lekat ini menempel kepada hati atau pikiran kita yang untuk melepasnya butuh waktu yang tidak sebentar dan sakitnya yang bisa membuat kita mendramatisir keadannya. Jika akibatnya adalah sakit hati, kemelekatan menyebabkan penderitanya tidak ingin kehilangan dan berharap agar bisa dekat lagi seperti dulu. Tidak ada cara yang pasti untuk menghilangkan kemelekatan karena sejatinya setiap manusia punya yang namanya rasa memiliki sesuatu, ketika rasa memiliki itu begitu kuat, semakin kuat juga upaya untuk bisa lepas dari kemelakatan tersebut. Namun ketika rasa memilikinya rendah, kita akan lebih mudah untuk melepaskan sebab sadar kalau semua itu bukan milik kita dan bisa pergi begitu saja. Ada dua kend...

Selamat Datang Tahun Baru 2024

Ini tentang garis waktu, 2023 dan tahun sebelumnya adalah masa lalu, 2024 saat ini, 2025 dan tahun berikutnya adalah masa depan. Saat ini merupakan momentum saya, kamu dan kita semua untuk menentukan langkah terbaik untuk tidak takut dengan masa lalu dan tidak khawatir dengan masa depan. Masa lalu telah berlalu, masa depan kemungkinan yang tidak diketahui dengan pasti, tetapi saat ini adalah realita yang sedang kita alami dan hadapi ia dengan sukacita, sembari menjadikan dukacita sebagai bayang-bayang pembelajaran. Seburuk dan seberat apapun masa lalu, kita punya semangat untuk menjadi lebih baik pada saat ini sebab semuanya bergantung pada setiap pengambilan keputusan dan konsistensi tindakan. Di sini, saat ini dan kita terima semua yang hadir dan tidak mencari yang memang tidak ada. Hidup sewajarnya yang mampu melihat keduniawian sebagai permainan dalam mengendalikan naik turunnya susah dan senang. Happy new year and new you 🥳