Mereka yang memegang teguh ideologinya pada akhirnya tidak mampu memenuhi kapasitasnya dalam memenuhi idealnya ideologi yang diusung.
Agamawan yang membawa image dan teladan agama yang baik, belum tentu mampu mencapai kapasitas yang ideal dalam mengelola birahinya terhadap wanita.
Sebab ideologi letaknya ada di pemikiran sedangkan kapasitas ada di tataran teknis praktis. Ada jurang pemisah antara teori ideologi yang dipegang dan kapasitas dirinya dalam praktek menghadapi realitas umat.
Ini yang banyak dihadapi oleh para motivator, agamawan, atau mereka yang sering menjual ludahnya untuk mengajak banyak orang melakukan tujuan yang diinginkannya. Dengan julid kita bisa bilang, "ngomong doang sih gampang, hidup tak semudah cocotnya anda".
Komentar
Posting Komentar