Langsung ke konten utama

Motivasi tanpa Motivator

Berduyun duyunlah orang datang ke acara pelatihan motivasi. Berharap agar dirinya dapat termotivasi setelah mengikuti acara tersebut.

Ekspektasi awalnya agar segala keruwetan, hilangnya harapan, lemahnya semangat dapat berubah seketika seusai mengikuti training. Tapi apa daya, tidak ada yang berubah karena dalam dirinya tidak mau meledakkan dirinya untuk mau berubah lebih baik lagi.

Menyerahkan segala perubahan diri sendiri kepada orang lain inilah cikal bakal masalah. Dia sendiri yang membuat masalah dan meminta pertanggung jawaban dan minta jasa orang lain seperti motivator agar bisa merubahnya secara signifikan, seperti yang dia mau. WTF!

Karena itu maraknya pelatihan motivasi yang diikuti dengan pelatihan pengembangan diri, pelatihan hipnotis, dan sejenisnya tidak akan berbanding lurus dengan perubahan diri peserta yang mengikutinya, selama tidak mau bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Bukan menyerahkan dan menggantungkan diri kepada motivator. Bukan juga mengharapkan kesembuhan kenakalan remaja dan masalah psikologis lainnya kepada hipnoterapis.

Ambil tanggung jawab itu dulu, ambil sepenuhnya 100 %. Bahwa saya bertanggung jawab sepenuhnya terhadap diri saya sendiri.

Kemudian membuka diri untuk menerima perubahan baik apapun yang terjadi pada dirinya. Diri Anda sendiri yang mempunyai keterampilan bertransformasi.

Adapun motivator adalah stimulan atau pemicu awal saja, tepatnya sebagai inspirator yang membuka dan meluaskan sudut pandang Anda yang selama ini masih sempit.

Jika pada akhirnya Anda masih percaya motivator dapat memotivasi diri Anda, sadarilah bahwa motivator yang terbaik adalah diri Anda sendiri.

Cilegon, 01022018
Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...