Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Keahlian Melucu di Depan Istri dan Anak

Ini sulit bagi yang terlalu serius menjalani hari hari sebagai kepala rumah tangga, melucu di depan istri dan anak yang butuh hiburan gratis. Untuk itu yang di lakukan hanya meluangkan waktu sebentar untuk berkomunikasi dan becanda yang cara yang sederhana. Selain kasih sayang, mereka di rumah butuh juga keceriaan yang bukan datang dari uang, jalan jalan, hadiah. Membuatnya tertawa bahagia, tentu bagian dari cara untuk menjadikan rumah sebagai surga. Ada banyak cara yang saya lakukan untuk bisa membuat istri tertawa, seperti dengan joget joget ala india menggunakan sarung di leher sambil lari lari sembunyi di pohon, menceritakan kejadian yang lucu, dan kalau ceritanya nampak garing gak lucu terpaksa saya kelitiki perut istri agar tertawa kegelian. Hiburan kecil ini sering di minta oleh istri saat dia butuh hiburan, dengan mudah saya ceritakan cerita yang dulu pernah istri cerita kan namun pake versi bohongnya biar keliatan lucu, karena cara ini cukup berhasil berulang ulanh bikin istr...

Berandalan BerTuhan

Untuk mengenal Tuhan dan beragama dengan dogamtis itu mudah, tinggal mengikuti saja yang sudah ada, ready use. Menggunakan kaedah sami'na wa atho'na, semuanya menjadi kelar begitu saja. Bagi saya yang selalu belajar, penasaran, tidak cukup rasanya jika menerima beragama dan berTuhan yang sudah 'ready use', saya mau mengkaji dan menyelami nya langsung, bukan lagi katanya. Seperti halnya yang di lakukan oleh berandalan, saya lebih senang melakukan segala semau gue, nakal dalam berTuhan dan beragama. Merdeka tanpa aturan harokah apapun, qiyadah, imam, amir siapapun, bahkan aturan dan syarat agama manapun. Ketika ada perintah sholat saya selami rasa khusyu nya dan manfaatnya dan jika sholat yang di lakukan hanya gerakan biasa seperti olahraga tanpa ruh dan khusyuan, saya akan tinggalkan. Begitupun dengan ibadah ibadah lainnya sudah saatnya yang bersifat dogmatis di hancurkan, di ganti dengan pemaknaan, substansial dan penghayatan. Saya memaknainya sebagai berandalan ber...

Ramadhan Emang Gue Pikirin?

Sudah berapa kali ramadhan berulang dan masih saja kualitas hari hari di ramadhan yang sama saja, motivasinya bagus tapi selesai bulan ramadhan ya menjadi biasa lagi dan males malesan. Semangatnya adalah mengejar pahala yang melimpah karena di luar bulan ramadhan, pahala nya tidak berlipat lipat. Maka berlomba lomba lah yang paling banyak khataman quran nya tapi lupa tadabur, tartil dan makhroj nya. Banyak melakukan shalat sunnah dengan cepat tanpa tumakninah. Apalagi? Pokoknya secara kuantitas jumlah oke tapi secara kualitas tidak ada. Apakah mau banyak ibadah tapi kualitas kurang atau sebaliknya sedikit tapi kualitasnya baik? Silahkan pilih masing masing.. Saya mengawali ramadhan nanti dengan biasa saja. Tanpa target. Puasa ya tinggal puasa. Sholat ya tinggal sholat. Bikin simpel aja, jangan sampe terbebani oleh amalan yang tidak saya sanggupi. Bagi yang senang berlomba banyakin pahala, saya ucapkan selamat berjuang dan doakan agar saya bisa seperti kalian yang luar biasa. Cilegon...

Allah Perencana yang Terbaik?

Saya mengawali ini dengan pertanyaan, apakah Allah yang merencanakan semua kehidupan ini? Termasuk yang berzina, yang jadi miskin, yang jadi homo, lesbi, yang keluar dari islam, yang kafir dari lahir? Jawaban anda tentu bebas boleh apa saja, untuk menggerakan jawaban anda kepada keburukan pasti akan mengarahkan bahwa ini bukan rencana Allah namun rencana manusia itu sendiri. Manusia tempat salah dan dosa, jadi wajar aja jika manusia melakukan keburukan atas rencana dirinya. Namun apakah seseorang dengan merencanakan keburukan dirinya? Allah yang serba maha itu tidak merencanakan apa apa untuk makhluknya. Allah yang maha besar sudah mempercayakan segala macam kemungkinan perencanaan kepada manusia sendiri. Ada hadist yang menjelaskan kematian, rezeki dan jodoh sudah dalam rencana Allah, ada dalam lauh mahfudznya. Lalu bagaimana yang ada di luar 3 hal tersebut, apakah Allah merencanakan yang lainnya? Sekali lagi, Allah yang maha besar sudah menyerahkan amanah kekhalifahan nya kepada ma...

BerAgama dengan Sederhana

Fanatisme kepada agama membuat seseorang menjadi tidak lentur. Terkadang berlebihan sehingga membuat mudah di provokasi dan ngamukkan dengan isu dan konflik keagamaan. Saya pernah bilang ke sahabat di pengajian dan di kantor, mengapa agama dan kitab suci di hina dan ente jadi kaya kesurupan gitu? Jelas toh, agama dan kitab suci itu mulia, suci, tinggi jadi di hina bagaimanapun tidak akan membuatnya berubah derajatnya menjadi hina. BerAgama dengan sederhana, sesederhana melakukan kebaikan, menghormati yang beda agama, tidak mudah menyalahkan mereka yang berbeda pandangannya. Tidak usah lagi merumit rumitkan dengan kerusuhan, ribut ribut, kegaduhan, kebencian, kemarahan yang tentu membuat gampang ngamukkan. Tersulut sedikit, angkat bendera perang. Apa enggak capek ngeributin yang gitu gitu mulu? Hati hati lho setelah yang katanya si penista agama di vonis 2 tahun, bagi yang menghina kitab suci agama lain bakal kena pasal hukuman. Banyak ceramah ceramah yang bilang kitab suci A itu bik...

Vonis 2 Tahun Ahok, HTI dan Keributan di Sosmed

Ahok di vonis 2 tahun apakah belum puas? masih perlukan demo lagi? dan apa bener ahok di penjara 2 tahun? Kira kira itu lah pertanyaan yang kepo untuk di ketahui, di sosmed respon nya beragam, ada yang seneng dan ada juga yang sedih. Belum lagi masalah ormas HTI yang mau di bubarkan karena anti pancasila dan anti demokrasi. Seperti biasa yang pro membela dengan semangat jihad nya sambil pasang hastag #kamibersamaHTI dan yang kontra setuju dengan pembubaran HTI yang kader kader nya sering golput ketika Pilkada. Keributan pun semakin menjadi jadi saat bikin status dan di komen dengan kader juga simpatisan HTI, di jamin status nya jadi viral dan jadi terkenal dadakan. Hati hati nanti bisa masuk tivi di undang acara talkshow karena membuat viral. Mau vonis 2 tahun ahok dan masalah HTI, keduanya adalah sebuah kondisi yang di sebut "Grey Zone". Indonesia sebagai bangsa yang besar, masih galau dalam dilema menerima perbedaan agama sekaligus mempertentangkan yang beda agama, beride...

Nama Tanpa Makna dan Doa

Banyak orang yang memegang ungkapan 'nama adalah doa', saya setuju namun di sisi lain ada ungkapan 'apalah arti sebuah nama' pun saya tidak menyalahkan. Jadi sah sah saja jika ada orang tua menggunakan salah satu ungkapan tersebut. Terserah bagaimana orang tua yang memiliki anak tersebut, tentu tiap orang tua memilih nama yang terbaik menurutnya dan cocok untuk anaknya. Roby Martin, nama ini tanpa makna namun memiliki sejarah tersendiri. Meski ada yang mengartikan nama Roby ini adalah Tuhan, Robb. Ya silahkan saja, kenyataan nya kan saya bukan Tuhan dan maksud yang memberikan nama bukan untuk makna tersebut. Apalagi dulu pernah di ragukan nama saya karena seperti nama orang non muslim, pada saat saya menjabat sebagai ketua Rohani Islam ketika sekolah menengah atas. Hingga saat ini saya asik asik saja dengan nama ini, tanpa harus menggantinya dengan nama yang lebih islami. Kebetulan nama istri pun tidak ada islami dan doa, Agis Tri Septiani. Nama ya nama saja. Untuk ...

Kapan Punya Anak?

Pertanyaan demi pertanyaan datang pada masa nya, ketika masih kuliah di tanya kapan lulus, setelah lulus di tanya kapan kerja, setelah kerja kapan nikah, setelah nikah kapan punya anak? Tiap pertanyaan punya konsekuensi jawaban, mudah menjawabnya namun perasaan sakit dan kesal untuk menjawabnya. Kita tidak bisa mencegah orang lain untuk tidak bertanya hal hal yang demikian namun kita dapat mengendalikan respon jawabannya. Cara saya untuk menjawab tiap pertanyaan tersebut, jawablah dengan kalem dan simple. Keinginan penanya itu bermaksud baik dan bisa juga buruk, tergantung penilaian kita. Saya sih mendahulukan rasa baik sangka karena mereka peduli dan sayang dengan kondisi saya saat itu. Maka saya jawab dengan sederhana, kapan nikah? Besok. Kapan lulus? Nanti. Kapan punya anak? Lusa. Kapan punya rumah? Minggu depan. Karena ini menanyakan kapan dan ini berhubungan dengan waktu, jawab saja dengan jawaban mengenai waktu, anggap ini sebagai doa dan motivasi bahwa semakin hari semakin dek...

Barisan Orang yang Kecewa

Kemaren malem saya berbicara cukup lama dan seru sama seorang sahabat yang dulu pernah satu jamaah, kecewa dengan perlakuan para senior, kebijakan yang sepihak, pengajian yang gak ada karena ustadz nya sibuk, dan banyak lagi sejuta cerita yang menguatkan kecewa terhadap jamaah. Dulu saya pernah dalam posisi ini dan saat ini saya sudah sadar bahwa kecewa tidak merubah keadaan yang sudah terjadi. Tidak sudah menyesal pernah bergabung dengan mereka, malah bersyukur sudah memberikan pembelajaran yang berharga. Rasa kecewa adalah rasa menyesal yang berasal dari masa lalu. Jika di biarkan akan menjadi sampah di pikiran, yang terbaik adalah mensyukuri dan move on untuk mengambil makna indah atas terjadinya pengalaman yang membuat diri lebih waspada dan tidak mengulangi kesalahan yang kedua kalinya. Bangkit untuk tidak lagi berada di bawah bayang bayang masa lalu, hanya karena telah di kondisikan lingkungan, persahabatan, pola pikir, arah perjuangan, dan sepaket ideologi yang ada di dalamnya...