Langsung ke konten utama

Kemampuan Membully dan Generasi Baper

Untuk memiliki kemampuan bully dan mengejek itu mudah, tinggal kita pilih mau menyerang secara fisik atau secara mental. Jika ingin mengejek dalam hal fisik, lihat saja kekurangan dan kelebihan orang tersebut, misal kekurangan rambut atau kelebihan berat badan. Setelah itu jadikan itu sebagai bahan ejekan yang seru, kalau bisa sampe korban merasa malu, minder dan bunuh diri. Begitupun saat mengejek mentalnya, bikin korban terpojokkan, mainkan perasaan nya sehingga ia marah sejadi jadinya. Pokoknya jika sudah berhasil menjadikkan si korban blokir sosial media milik kamu berarti sudah berhasil sempurna.

Di era sosial media ini, memang semakin banyak generasi baper yang mengutamakan emosi nya untuk menanggapi status dan komentar di sosial media. Mereka terlalu serius sehingga menjadikan dunia maya seperti hubungan personal di dunia nyata. Mereka belum sadar, jika emosi nya di kendalikan oleh sosial media dan media massa. Kemarahan, kekesalan dan gejolak emosi lainnya di kendalikan oleh sesuatu di luar dirinya.

Ihiw.

Cilegon, 16022017
Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...