Langsung ke konten utama

Saya di Tuduh Tukang Santet

Mengingat kisah ini sungguh bikin senyum senyum sendiri. Bukan karena lucu tapi karena kekonyolan yang di buat oleh penuduh tersebut. Apalagi penuduh tersebut dalam level yang bisa di sebut murobbiah atau ustadzah di suatu pengajian, masih lugu dengan gampangnya menuduh tanpa bukti bahkan tanpa konfirmasi alias tabayun. Bukankah di pengajian yang isinya kebaikkan itu harusnya di dahulukan baik sangka (husnudzon) ketimbang menuduh nuduh gitu?

Meskipun saya punya sahabat dukun atau paranormal bukan berarti otomatis saya memiliki kemampuan dukun seperti santet. Kalau makan santet, saya pernah dan suka banget malah (santet ayam dan santet kambing. Haha). Jadi setelah si cinta disuruh oleh murobbiah nya untuk menolak lamaran (khitbah) saya karena saya ini tukang santet, si cinta malah enggak peduli dan saya pun meminta agar berhenti mengaji di pengajian yang di bina oleh murobbiah nya itu.

Dan hingga saat ini saya tidak pernah bisa yang namanya santet. Sangat salah tuduhan yang tidak mendasar yang di alamatkan kepada saya. Saya pribadi telah memaafkan, menerima dan asik asik aja dengan tuduhan orang itu. Karena hidup ini lebih asik dengan cinta kasih walau kepada yang buruk sangka kepada kita, yang hingga kini belum juga konfirmasi apalagi meminta maaf atas kesalahannya.

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...