Langsung ke konten utama

Postingan

Ada Hati yang Harus Dijaga untuk Setiap Postingan Media Sosial

Bermain media sosial otoritas penuhnya ada di pengguna atau pemilik akun, namun respon publik yang melihatnya tidak bisa kita kendalikan komentarnya baik yang secara tulisan maupun di dalam pikiran masing-masing. Kita bisa bebas menulis, speak up lewat konten video, foto-foto bahagia yang sering kita posting di media sosial, di saat yang bersamaan orang lain punya kebebasan mengomentarinya dengan respon yang kurang menyenangkan atau setidaknya membuat tidak enak hati. Seperti ketika saya sedang berliburan ke luar kota dengan teman, niat saya sekadar berbagi kesenangan sedangkan bagi orang lain yang melihat status media sosial foto kita dengan menganggap pamer, kelihatan banyak uang, tidak mengajak yang lain dan tidak memberikan oleh-oleh cinderamata. Ada hati yang harus dijaga dari semua status atau konten media sosial yang kita posting, meskipun sebelumnya dianggap biasa saja, hak dan kebebasan kita memposting apa saja selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Menjaga hati o...

Masih Kecewa dan Ragu

Dampak dari rasa kecewa biasanya muncul ragu. Seseorang yang telah membuatnya kecewa wajar jika punya isu kepercayaan untu ragu dalam jangka waktu tertentu. Kecewa dan ragu merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan dan untuk menghilangkannya memerlukan bukti yang konsisten demi menunjukkan kesungguhannya. Saya coba mengingat kembali kapan terakhir merasakan kecewa dan ragu, teranyata rasanya sungguh menyebalkan. Setiap ingatan yang muncul menciptakan perasaan kecewa dan ragu yang semakin kuat. Dengan menarik kecewa otomatis ragu akan mengikuti tarikan tersebut. Sekarang bagaimana cara untuk menghapus semua kecewa dan ragu yang terlanjut sudah ada? Tinggal dilihat kembali, kita menaruh kecewa dan ragu tersebut kepada orang atau tindakannya. Apabila orangnya bisa jadi akan sulit dihapuskan sebab ingat orangnya mudah menarik kekecewaan dan keraguan, sedangkan dengan melihat tindakannya kita bisa mengukurnya dari konsistensi tindakan yang disertai perubahan menjad lebih baik. Ukuran dan ba...

Nalar Kritis Pemilihan Presiden

Akhirnya selesai juga pemberian label Kecebong, Kampret atau Kadrun, setelah pemilihan Presiden Indonesia 2024 masuk babak baru yang membuat label tersebut tidak lagi dipakai sebagai pemecah persatuan bangsa. Bisa dibayangkan banyak di antara teman, saudara, keluarga yang ribut karena perbedaan pilihan politik presiden yang dipilih. Saya, anda dan kita semua pernah merasakan gesekan tersebut. Lucunya aktor politik yang dulunya punya andil perseteruan tersebut saat ini bekerja sama dalam pasangan presiden dan wakil presiden. Sungguh menggelikan dan tetap dipuja dengan harapan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi. Ditambah lagi adanya perpecahan di partai penguasa dimana PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar, sedangkan Gibran yang merupakan anak dari Jokowi dan kader PDI Perjuangan juga membuat keputusan maju dalam bursa pencalonan pemilihan presiden yang diusung oleh partai Golkar. PDI Perjuangan langsung mengeluarkan surat keputusan mengeluarkan Gibran sekaligus Bobby selaku me...