Langsung ke konten utama

Postingan

Mengantar dan Jemput Anak Sekolah

Sepulang dari kerja shift 2 dan tidur sekitar jam 1 dini hari, saya sudah meniatkan diri untuk bisa mengantarkan anak pertama masuk sekolah SD untuk pertama kalinya. Untungnya tubuh ini punya kesiapan yang bagus untuk tidak mengantuk dan bisa mengantarkan bersama istri dan anak kedua. Anak pertama saya sudah mandi dan memakai pakaian muslin, dia semangat sekali bisa masuk sekolah SD dan bertemu dengan teman-teman barunya. Papan nama khas orang ospek dipakai dan bertuliskan Nusantara Bhumi Aguna (Nubhu), nama yang panjang pemberian dari istri yang maknanya indah sekali, menjadi manusia yang bermanfaat bagi bumi nusantara. Kami sengaja memilih Sekolah Dasar Islam Terpadu dengan alasan agar mendapatkan pendidikan agama yang baik dan dekat dengan rumah. Setelah kami melihat langsung masa pengenalan sekolah yang dibawakan oleh para gurunya, kami merasa senang dan bangga bisa memasukkan sekolah di sana. Pengalaman saya bisa mengantarkan dan menjemput anak sekolah, membawa ingatan pada momen ...

Takut Mati Meskipun Saya Akan Bertemu dengan Tuhan

Teringat waktu masa pandemi Covid lalu, orang terdekat yang kita kenal, muda maupun tua mati dan kejadian ini membuat kita ketakutan sekaligus panik, jangan-jangan setelah mereka saya mendapatkan giliran dijemput oleh kematian. Ceramah shalat Jumat ketika itu memberikan motivasi kepada jamaah bahwa kita semua ini Camat atau Calon mati, tinggal bagaimana kita dapat menggunakan waktu yang ada untuk bisa bermanfaat bagi orang lain dan punya cukup bekal di akhirat nanti. Motivasi jenis ini sering saya pakai untuk memotivasi saya agar melakukan amal kebaikan demi mendapatkan pahala dan surga. Cara pandang saya melihat kematian bergeser dari takut mati kepada mempersiapkan kematian dengan cara yang terbaik yakni melakukan serangkaian amal kebaikan di dunia. Ada lagi yang memberikan jokes begini, mengapa kita takut dengan kematian? padahal kita semua yang ada di sini ingin bertemu dengan Tuhan dan masuk surga. Ayo kita mati saja sekarang, toh sudah dijamin masuk surga oleh Tuhan. Dari sini sa...

Ajaran, Budaya dan Teologi

Dalam agama ada tiga hal yang seringkali keberadaaanya tidak disadari dan mencampur adukan seolah berasal dari agama, padahal kalau mau kita telaah dan teliti lebih detail lagi bahwa ada yang namanya ajaran, budaya dan teologi. Untuk bisa mengidentifikasi apa itu ajaran, budaya dan teologi yang ada di dalam agama, kita harus mengetahui dan memisahkan terlebih dahulu mana yang masuk ke dalam kategori ketiganya. Jangan sampai kita gagal paham, yang membuat kita menyamaratakan semuanya berasal agama, padahal itu bagian dari ajaran, bukan bagian budaya dan teologi. Ini bagian budaya di dalam agama, bukan ajaran atau teologi. Begitupun dengan teologi pun terpisah dengan ajaran dan budaya. Sekarang kita coba perjelas dengan contoh ajaran yang ada di agama, sedekah atau berbagi dalam bentuk menyisihkan sebagian rezeki kita kepada orang lain, ajaran sedekah ini ada hampir di semua agama. Sebab ajaran ini bersifat universal, setiap agama memiliki kesamaan ajaran yang berisikan kebaikan yang uni...