A dalah sejumlah keegoisan yang selalu ingin menang sendiri. Tidak terbantahkan dan suka menutut. Kesalahan merupakan keburukan sekaligus pembelajaran kebaikan bagi yang mau memperbaikinya. Tidak akan pernah nampak kebenaran jika dalam anggapan nya sudah menyimpan dan mengawetkan keburukan yang sudah menempel lama di diri orang tersebut. Seperti dalam penggalan bait lagi Ebiet G Ade; apakah bila terlanjur salah? Akan tetap di anggap salah. Tiada waktu lagi benahi diri, tiada tempat lagi untuk kembali. Dari situ muncul lah sejuta tawa. Menertawakan segala hal yang seharusnya tidak di perdebatkan, menertawakan kebodohan dan kesalahan diri, menertawakan semua nya yang terlintas dalam pikiran dan perasaan. Luapan tawa itu mengalir menjadi sukacita dalam melihat kehidupan. Memang tidak ada yang harus di bela mati matian, tidak ada yang pemaksaan kehendak untuk sama semua, tidak ada perbaikan kepada orang lain dengan hinaan dan perkataan buruk karena itu akan semakin merusaknya...