Entah mengapa ada saja yang mempermasalahkan pekerjaan hanya karena dicontohkan rosul. Sehingga pekerjaan selain yang di sunnahkan itu tidak nyunnah. Seperti saat diskusi saya dengan seorang sahabat, dia menyatakan bahwa nabi saja seorang pengusaha masa umatnya tidak mengikutinya? Saya sambut dengan tawa, haha.. Nabi Muhammad bukan hanya seorang pengusaha. Beliau tidak pernah menyalahkan jenis pekerjaan umatnya, terkecuali umatnya yang nyinyir saat ada yang menjadi karyawan.
Bahkan ada yang keluar pekerjaan karena mau jadi pengusaha sukses dan itu berlandaskan sunnah rosul katanya. Ya.. Ini pilihan mereka, namun jika itu hanya jadi pelarian agar bekerja dengan santai dan dapat uang banyak dengan mudah. Ini jelas, salah! Tidak ada hasil yang mudah dan seketika berhasil, semuanya butuh proses, semuanya ada ujiannya dan semua ada usaha maksimal tiada henti.
Singkatnya, saling dukung dan mendoakan untuk jenis pekerjaan apapun. Jadi pengusaha dan karyawan itu sama saja. Tidak ada yang lebih mulia dan tidak ada yang paling nyunnah. Semuanya baik dan benar adanya.
Ini landasan dalil bahwa sang nabi bukan hanya seorang pengusaha,
Sebelum Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ diangkat menjadi Nabi dan Rasul, beliau pernah bekerja sebagai penggembala kambing dengan upah beberapa Qiroth. Bukhari meriwayatkan;
صحيح البخاري (8/ 21)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلَّا رَعَى الْغَنَمَ فَقَالَ أَصْحَابُهُ وَأَنْتَ فَقَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لِأَهْلِ مَكَّةَ
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan dia mengembalakan kambing”. Para sahabat bertanya: “Termasuk engkau juga?” Maka Beliau menjawab: “Ya, aku pun mengembalakannya dengan upah beberapa Qiroth untuk penduduk Makkah”. (H.R.Bukhari)
26 November 2015
Roby Martin
Komentar
Posting Komentar