Langsung ke konten utama

Manajemen Pura Pura

Begitulah kami sering berpura pura. Berpura pura agar di anggap ini dan itu. Apalagi kalau di media sosial, seolah jadi menu wajib untuk mengunduh kepura puraan. Seperti saat foto selfie, pasti segenap kemampuan akan di keluarkan agar terlihat ganteng atau cantik, bermula dari pura pura senyum bahagia meski pada saat bersamaan sedang menyimpan rasa galau. Begitupun dengan pose yang di atur sedemikian rupa supaya nampak seperti artis cover majalah ternama, tentu bukan gaya foto cover yasinan.

Di sisi lain kepura puraan ini terkadang perlu. Dikatakan penting sebab bukan termasuk kategori wajib dan penting. Perlu di saat sandal hilang seusai shalat jumat, seketika itu berpura pura dengan mengambil sendal orang lain seolah milik sendiri tanpa merasa berdosa. Bisa juga saat kentut di depan umum maka berpura pura kebauan, menuduh kawan sebelahnya kentut adalah cara mudah terlepas dari dakwaan pelaku kentut. Ada lagi saat nembak pacar atau melamar wanita, saat di tolak maka berpura pura menerima dengan ikhlas dan sabar merupakan acting yang cukup sempurna ketimbang harus nangis bombay sambil menggalau. Gampangnya, pura pura pun dapat berdaya gunakan untuk kebaikan diri sendiri.

Mungkin harus ada pelatihan manajemen pura pura agar setiap individu dapat ahli dan cerdas menggunakan kepura puraan ini dalam mengadapi segala problematika hidup ini. Dimana alumni pelatihan pura pura ini dapat pura pura di mana pun dan kapan pun.

Cilegon, 9 oktober 2015

Roby Martin

Komentar

Tulisan Populer

Apa Beda Suka, Senang, dan Cinta?

Apa beda suka, senang, dan cinta? Selama anda masih belum bisa membedakan ketiga hal itu, maka anda akan salah dalam memaknai cinta. Saya ilustrasikan dalam cerita, Anda membeli hp Android karena melihat banyak teman-teman yang memilikinya dan terlihat keren, saat itu anda berada di wilayah SUKA. Dan suka merupakan wilayah NAFSU. Ketika anda mengetahui fitur, fasilitas dan manfaat Android yang lebih hebat dibandingkan HP jenis lain, maka saat itu anda berada diwilayah SENANG. Dan senang itu tidak menentu, dapat berubah-ubah tergantung kepada MOOD. Saat BOSAN, bersiaplah untuk mengganti HP jenis baru yang lebih canggih. Jadi jelaslah bahwa, Selama ini CINTA yang kita yakini sebagai cinta baru berada dalam wilayah SUKA dan SENANG. BOHONG! Jika anda berkata, gue JATUH CINTA pada pandangan pertama. Sesungguhnya saat itu anda sedang berkata, gue NAFSU dalam pandangan pertama. Mengapa demikian? Karena cinta yang anda maknai baru sebatas SUKA. Suka dengan wajahnya yang cantik, se...

Benturan antara Idealisme dan Realitas

Sendy, sosok aktivis pergerakan mahasiswa yang idealis dan bertanggung jawab dalam memegang amanah di organisasinya. Dalam aksi, dia sering menjadi koordinator lapangan, mempimpin aksi. Mulai dari kebijakan kampus hingga kebijakan pemerintah daerah dan pusat yang tidak memihak kepada rakyat maka Sendy pasti membelanya dengan mengadakan aksi jalanan. Kata-kata yang terlontar dari mulutnya saat orasi, seolah menghipnotis yang mendengarnya, karena di bawakan dengan semangat dan mampu menggerakan massa dengan baik. Selang 6 tahun, saat ia meninggalkan kehidupan kampus dan menjadi pengusaha. Sendy menjadi opportunis dan pragmatis. Mengapa? Karena uang lah yang menjadi segalanya, dan kepentingan lah yang menjadi prioritasnya. Bukan karena lupa nya idealisme yang ia pegang selama ia jadi mahasiswa, namun semuanya berubah ketika uang berbicara. Apalagi saat ini Sendy telah berkeluarga dengan Fenny, aktivis pergerakan mahasiswi yang satu organisasi dengannya. Sendy dan Fenny memiliki 3 ora...