Pilkada DKI 2024 semakin dekat, dan panggung politik Jakarta kembali diramaikan dengan aksi akrobatik yang bikin kita geleng-geleng kepala. Di dunia politik, segala hal bisa terjadi—bahkan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Realitas politik di Indonesia sering kali seperti pertunjukan sirkus, di mana para politisi dengan cekatan menjungkirbalikkan keadaan demi memenangkan calon mereka. Di sini, tak ada musuh abadi, hanya kepentingan yang abadi. Siapa yang dulu jadi musuh besar, sekarang bisa jadi teman seperjuangan, duduk manis bersama sambil mengatur strategi.
Lihat saja bagaimana aksi bela Islam 212 beberapa tahun lalu mengguncang Jakarta. Dulu, kita menyaksikan tokoh-tokoh yang berdiri di garis depan aksi tersebut, berteriak lantang melawan musuh politik mereka, seakan tak ada celah untuk kompromi. Tapi sekarang? Ajaib! Mereka yang dulu berhadapan langsung di medan perang politik kini bisa berpelukan, saling mendukung, dan berbagi panggung untuk memenangkan Pilkada. Siapa yang menyangka bahwa musuh bebuyutan itu bisa berubah menjadi sahabat karib hanya karena satu tujuan: menang di Pilkada DKI.
Akrobatik politik ini memang tak pernah gagal membuat kita terperangah. Semua bisa berubah dalam hitungan detik. Musuh yang dulu dijadikan kambing hitam, kini dirangkul erat-erat. Prinsip dan moral? Ah, itu urusan nanti, yang penting sekarang bisa menang dulu. Sepertinya, di dunia politik, integritas adalah barang langka, sementara fleksibilitas adalah kunci sukses. Dan kita, sebagai penonton setia, hanya bisa menyaksikan sambil berharap—atau mungkin khawatir—bagaimana akhir dari permainan ini.
Tentu saja, dalam akrobatik politik seperti ini, tidak ada yang lebih penting daripada kemenangan. Meski begitu, kita tak bisa menahan tawa kecil saat membayangkan bagaimana para politisi itu harus berputar balik, melawan arah, dan bahkan kadang-kadang jatuh dari tali yang mereka ciptakan sendiri. Tapi hei, siapa yang butuh keseimbangan kalau yang dicari hanya sensasi? Dan pada akhirnya, jika ada yang jatuh, kita tahu satu hal: sirkus akan terus berjalan, dengan aktor-aktor baru yang siap melakukan aksi akrobatik berikutnya.
Komentar
Posting Komentar