Mengakui sebagai pendosa lebih jujur daripada mengaku-ngaku paling banyak amal baiknya.
Artinya mengakui adalah bentuk kejujuran terhadap diri sendiri, berani menelanjangi dirinya dan dengan sendirinya terjadi perubahan evalutif.
Di mana ketika menyadari kesalahan dirinya maka secara evaluatif akan mengintropeksi diri ke dalam, bahwa ada banyak hal yang harus diperbaiki ketimbang denail atau menyangkal tidak punya peran dan andil.
Terorisme yang ada di Indonesia mau tidak mau harus diakui ada peran agama di dalamnya. Pelakunya jelas punya paham agama yang radikal dan memang dilatarbelakangi oleh semangat jihad.
Akui saja dahulu, agamanya adalah islam. Karena teroris dari identitas dirinya, gaya berpakaian hingga dimakamkan dengan prosesi agama Islam.
Setelah mengakuinya akan lebih mudah evaluasinya dengan mencari akar penyebab masalahnya.
Bahwa ternyata ajaran agama Islam dapat disalahgunakan pemahaman jihadnya, intoleransi dan radikalisme yang muncul karena kebencian terhadap mereka yang berbeda pemahamannya.
Sekali lagi teroris punya agama, yang banyak di Indonesia agamanya adalah Islam. Namun hal ini bukan dimaksudkan untuk islamphobia dan di agama lain tidak ada terorisme.
Maksudnya, mari kita evaluasi dan perbaiki bersama untuk menumbuhkan semangat pluralitas guna menerima keragaman dan menanamkan nilai pembebasan guna membebaskan ajaran islam yang mengajak kepada pemahaman radikal dan teror.
Komentar
Posting Komentar