Nepotisme akar asal muasalnya ada pada pemilihan yang ada hubungan saudara atau teman dekatnya bukan berdasarkan kemampuannya. Di dalam politik dan agama tradisi nepotisme atau yang lebih dikenal sebagai politik dinasti sudah ada dipelihara sebagai budaya dan naluri dasar manusia yang mementingkan pemilihan saudara.
Misalnya, pemilihan ketua umum partai selanjutnya dipilih berdasarkan hubungan anak, istri, saudara dan teman dekatnya. Mereka yang punya trah keturunan nabi atau ulama terkemuka, maka mereka yang lebih berhak mendapatkan keistimewaan dalam gama, mulai dari urusan membaca doa yang paling mudah dikabulkan oleh Allah sampai keutamaan derajat manusia diperoleh berdasarkan darah kebangsawanan.
Bukan hanya di politik dan di agama, di perusahaan sekalipun bagi yang punya jabatan tinggi punya hak istimewa dan kemudahan untuk memasukkan keluarga atau saudaranya. Begitupun untuk menunjukkan kebanggaan diri, dengan menyebutkan punya saudara orang ternama dan disegani punya kartu spesial untuk diperlakukan secara baik-baik.
Jadi jangan heran nepotisme ini biasa dan populer digunakan sebagai naluri dasar manusia yakni pemilihan saudara. Hal ini ada untuk melanggengkan kekuasaan, kepentingan, dan keistimewaan yang khusus dimiliki oleh orang terpilih yang ada di dalam lingkar keluarga, saudara hingga teman dekat.
Saya bisa bilang jika anda ingin menjadi orang yang beruntung syaratnya ada dua, kalau tidak punya bakat dan kompetensi yang mumpuni dalam bidang apapun, maka syarat berikutnya adalah miliki lah orang dalam yang ada kaitannya dengan jalur saudara atau teman dekat.
Komentar
Posting Komentar