Langsung ke konten utama

Postingan

Antara Penolakan Metamorfoshow HTI dan Pengusiran Kajian Syafiq Basalamah

Melihat bagaimana perlakuan dikriminatif mereka yang mengusung khilafah dan paham wahabi, rasa empati saya tiba-tiba ikut merasakan penolakan dan pelarangan terhadap ajaran dan tokoh agama. Mengenal lebih dekat HTI tidak cukup dari katanya, saya melihat secara langsung meriahnya acara Konferensi Khilafah Internasional yang di adakan di Gelora Bung Karno. Saya datang bersama beberapa teman dari daerah untuk meramaikan bagaimana HTI mampu mendatangkan massa yang banyak. Begitupun ketika mengenal paham wahabi salafy, interaksi langsung dengan pendakwahnya, saya diajarkan ilmu bahasa arab, nahwu dan sharaf secara intensif. Mengikuti kajian salafy di luar kota lengkap dengan baju gamis beserta celana cingkrangnya. Benar HTI masih mengusung khilafah islamiyah dan jangan dipungkiri Syafiq Basalamah tokoh wahabi di Indonesia. Tetapi kebebasan mereka dalam menyebarkan paham dan ajaran yang dianggap baik, selama tidak melanggar hukum, kita tidak usah sampai menolak dan sampai mengusirnya. Kita ...

Motif Tindakan

Sebelum menilai buruk orang lain, sebaiknya lihat dulu motif dan latar belakang di balik tindakannya.  Dengan tahu motifnya, kita jadi mengerti alasan dari tindakannya. Dengan tahu latar belakangnya, kita jadi mengerti faktor pembentuk tindakannya. Setelah mengerti alasan dan faktor pembentuk tindakannya, kita akan melihat pola tindakan berulang yang sering orang tersebut lakukan.  Dari situlah kita bisa memaklumi tindakannya, mengamati pola tindakannya di masa lalu dan memprediksi tindakannya di kemudian hari.

Bebas dari Takut dan Khawatir

Kalau kita mau bebas dari perasaan takut dan khawatir. Caranya dengan nanggepin yang sedang terjadi (kenyataan), bukan nannggepin yang ada di sebelum (masa lalu) dan sesudah (masa depan). Nanggepin yang sedang terjadi tuh, sesederhana dengan sadar sedang bernafas, berjalan dan gerak pikiran sendiri. Dengan begitu ketakutan dan kekhawatiran hadir sebagai lintasan pikiran yang tidak perlu ditanggapi dan masuk ke dalam suasana perasaan tersebut. Dan ingat, banyak toh yang kita takutkan dan khawatirkan hanya terjadi di pikiran, sedangkan kenyataannya tidak pernah terjadi?