Langsung ke konten utama

Postingan

Pragmatisme dan Momentum Anies dan Gibran

Biar keliatan netral saya coba ngeghibahin dua tokoh calon presiden (capres/nyapres) yang kehadirannya cukup ajaib, yakni Anies Rasyid Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka. Saya katakan ajaib sebab keduanya memiliki hoki yang mengantarkannya ke panggung politik bursa pencalonan presiden. Anies yang dulunya Rektor Universitas dan Gibran yang dulunya Pengusaha Makanan, bisa-bisanya jadi dambaan ibu-ibu di komplek yang fanatik ngebagus-bagusin etika dan akhlak ketika nyapres. Mari kita mulai dari Anies, setelah dikenal sebagai akademisi yang berhasil mulai dari menjadi Rektor Universitas Paramadina dan mendirikan Indonesia Mengajar, sebagai kader HMI yang sudah terdidik mentalitas Yakusa (Yakin Usaha Sampai) secara politik mudah saja membawanya ke wilayah kekuasaaan. 2014 saatnpasangan Jokowi-JK menyalonkan Presiden, Anies tampil Juru Bicara Pemenangan Pemilihan Presiden. Tidak heran bukan kepiawaian bicaranya mampu menembus alam pikiran pendengarnya dengan baik dan dari situ juga beliau m...

Memilih Pulih

Proses penyembuhan dari trauma dimulai dengan berdamai dengan diri sendiri. Melibatkan diri dalam refleksi mendalam untuk memahami emosi dan pengalaman yang menyakitkan adalah langkah awal menuju kesembuhan.  Dengan menerima diri sendiri sepenuhnya, seseorang dapat membuka pintu untuk transformasi positif dan membangun pondasi kekuatan dalam menghadapi rasa sakit yang ada. Bersahabat dengan luka adalah kunci penting dalam perjalanan penyembuhan. Sebagai gantinya menghindari atau menekan perasaan yang menyakitkan, memahami bahwa luka-luka tersebut adalah bagian dari perjalanan hidup membantu seseorang merangkul kekuatan dalam kerentanannya.  Dengan menyambut dan memahami luka, seseorang dapat merancang cara-cara konstruktif untuk mengelola emosi dan menemukan makna di balik setiap pengalaman sulit. Memilih untuk pulih adalah tindakan berani yang menuntut keputusan sadar untuk membangun masa depan yang lebih baik. Ini melibatkan pembuatan pilihan sehari-hari yang mendukung kesej...

Nongkrong di Tempat Ngopi

Semenjak tempat ngopi semakin menjamur di kota besar membuat hasrat anak muda mempunya tren baru yakni nongkrong di tempat ngopi. Beli kopi dan cemilannya sedikit dan nongkrong bersama teman-teman yang dihabiskan bisa sampai dini hari. Film filosofi kopi punya dampak cukup besar yang membuat maraknya dunia perkopian dan skena anak ngopi. Kopi kekinian semakin menjamur dan orang mau membayar cukup mahal untuk secangkir kopi yang sebenarnya bisa bikin sendiri di rumah, Nongkrong di tempat ngopi menjadi tren anak muda, diikuti dengan bapak-bapak gabut yang suntuk dan membutuhkan teman ngobrol, belum lagi ibu-ibu sosialita yang kumpul untuk foto bersama di tempat ngopi yang instrgamable. Desain khas tempat ngopi, mesin kopi, standar harga yang minimal 20rban, batu krikil dan bangku kecil, musik live, tanaman di pojok ruangan. Dimeriahkan dengan tampilan pakaian anak muda yang beragam, ada yang pakai celana pendek sepaha yang mendekati kelamin, kaos yang sengaja memperlihatkan bagian toket ...