Langsung ke konten utama

Postingan

Aku Tidak Mencintaimu

Memaknai kembali arti cinta bagi saya merupakan hal yang menarik karena kita diajak unutk menghayati lagi mengenai kata cinta yang kadangkala kosong secara pemaknaan. Kalau mau jujur mengatakan aku mencintaimu ini adalah hal yang harus dibuktikan secara tindakan dan pengertian yang benar, jika kurang tepat saya bisa merusak kebaikan cinta itu sendiri. Mengatakan bahwa aku tidak mencintaimu kepada pasangan yang sudah menjalin hubungan selama tahunan berarti belajar kembali pemaknaan cinta yang selama ini sudah terjalin. Apakah benar sudah mencintai setulus hati ataukan cinta yang ada sebatas kata-kata. Aku tidak mencintaimu bukan menandakan sud ah tidak sama cinta yang seperti dulu, hanya saja ingin memperbaiki kualitas cinta yang lama-lama mulai sekadar formalitas hubungan suami atau istri. Bukan memberikan cintanya sebagai perwujudan pengabdian sebagai kekasih tanpa menimbang untung dan rugi. Niat baiknya hanya ingin memberi dan tidak ingin mendapatkan apapun dari apa yang sudah diber...

Ternyata Belum Selesai

Saya kira kalau sudah selesai dengan baik-baik, semuanya sudah otomatis tuntas semuanya, ternyata tidak juga. Masih ada perasaan-perasaan lain yang belum selesai untuk tuntas sebab membutuhkan waktu dan bukti yang lama. Lamanya waktu dan bukti ini membuat saya kebingungan dan putus asa, kira-kira harus bagaimana lagi yang dilakukan? Sudah mencoba melakukan yang terbaik menurut usaha yang telah dilakukan, akan tetapi dinilai masih belum menaruh kepercayaan sepenuhnya. Apalagi sudah melakukan kesalahan yang berulang kali disesali, memberi janji dan ternyata masih terbukti melakukan kesalahan tersebut kembali. Untuk itu wajar rasa kecewa selalu menghantui ketika perubahan sikap lebih baik pun, akan selalu dicurigai dan diwaspadai sebagai celah untuk mengulanginya lagi suatu saat nanti. Entah sampai kapan ini terus terjadi, kesabaran adalah kuncinya, namun saya tidak punya kesabaran yang sekuat itu. Saya bisa rapuh, menyerah dan lebih baik menjaga jarak yang mungkin bisa memberikan jeda, b...

Ada Hati yang Harus Dijaga untuk Setiap Postingan Media Sosial

Bermain media sosial otoritas penuhnya ada di pengguna atau pemilik akun, namun respon publik yang melihatnya tidak bisa kita kendalikan komentarnya baik yang secara tulisan maupun di dalam pikiran masing-masing. Kita bisa bebas menulis, speak up lewat konten video, foto-foto bahagia yang sering kita posting di media sosial, di saat yang bersamaan orang lain punya kebebasan mengomentarinya dengan respon yang kurang menyenangkan atau setidaknya membuat tidak enak hati. Seperti ketika saya sedang berliburan ke luar kota dengan teman, niat saya sekadar berbagi kesenangan sedangkan bagi orang lain yang melihat status media sosial foto kita dengan menganggap pamer, kelihatan banyak uang, tidak mengajak yang lain dan tidak memberikan oleh-oleh cinderamata. Ada hati yang harus dijaga dari semua status atau konten media sosial yang kita posting, meskipun sebelumnya dianggap biasa saja, hak dan kebebasan kita memposting apa saja selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Menjaga hati o...