Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Intovert dan Kebiasaan Lainnya

Anaknya intovert banget sih makanya dia lebih suka sendiri, tertutup dan keras kepala. Energinya mudah terkuras habis saat bertemu dengan orang banyak dan kenyamanan dirinya menguat pada saat sendirian. Tidak butuh banyak teman, cukup teman yang sedikit alias yang itu-itu aja yang penting dekat dan intim. Satu teman yang berkualitas lebih baik daripada punya teman yang banyak. Jangan paksa intovert untuk banyak bicara karena lebih terbiasa untuk diam dan bicara secukupnya. Terkecuali dalam momen curhat yang didengar oleh teman dekatnya, intovert akan bicara lebih leluasa dan panjang lebar. Pendiam, penyendiri dan keras kepala. Bagaimana menurut kalian yang merasa sebagai hamba yang intovert?

Susah Tidur Karena Overthinking

Sudah hampir seminggu susah tidur karena overthinking, saat mata terpejam semua gambar dan suara secara random bergantian tidak berhenti. Setelah tanya ke seorang Ustaz ternyata obatnya adalah dengan mengaji Alquran. Ajaibnya, benar jadi lebih mudah mengantuk ketika mengaji Alquran. Mendengar cerita ini saya malah bertanya-tanya, dia mengantuk karena efek kelelahan membaca Alquran atau efek lainnya? Tetapi ya sudah lah ya, yang penting dia jadi mengantuk dan mudah tidur. Susah tidur (insomnia) yang diakibatkan oleh overthinking atau kebanyakan berpikir, hari ini seringkali dilabelkan kepada setiap kondisi ruwet, sedang hectic, atau sedang punya banyak permasalahan hidup. Lama-lama overthinking sudah menjadi istilah yang lazim dipakai untuk 'mental illness issue' yang bisa dipamerkan di media sosial untuk menunjukkan kegalauan, menggalang simpati dan empati teman, atau juga dengan meminta teman agar mendengarkan semua cerita masalah hidupnya.

Healing-Healing Ta* Ajg

Mereka yang membutuhkan healing dengan menghabiskan waktu seharian di coffee shop dan mendengarkan lagu senja. Mereka yang melarikan diri dari kenyataan hidup yang membuatnya sedih dengan pergi staycation di hotel dan belanja banyak barang branded untuk me time dan self love. Mungkin ini yang dibutuhkan bukan healing tetapi sedang butuh traveling atau liburan. Bukan ingin healing akan tetapi lebih perlu pelarian sesaat untuk menghentikan semua 'bull shit' yang berputar-putar di pikirannya. Ya apabila yang terjadi adalah serangkaian pelarian, akibat dari ketakutan dirinya menghadapi kenyataan hidup, yang sebaiknya dihadapi dan diselesaikan namun diulur dan dilampiaskan dengan cara yang menjauhkan dari kesembuhan dirinya. Healing-healing ta* ajg. Jangan-jangan memang tidak perlu sembuh dengan cara healing, yang lebih dibutuhkan adalah mencari pelarian, pelampiasan dan mengulur waktu untuk menjauhkan diri dari kenyataan hidup.

Kenangan

Ada banyak kenangan indah yang perlu diingat, ada juga kenangan yang tidak usah diingat-ingat lagi, di samping ada lagi kenangan buruk yang sebaiknya dibuang di tempat sampah ingatan. Kenangan adalah sekumpulan ingatan baik dan buruk yang masih disimpan sebagai tanda bagi pikiran dalam 'mengcapture' beberapa momen. Baik dan buruknya kenangan dapat mengubah seseorang. Baiknya dalam menginspirasi dan buruknya menyebabkan trauma. Ada tangis dan tawa, ada luka dan perih, ada sakit hati dan ingin pura-pura lupa, ingin balas dendam dan ingin mencari pelarian, hingga wisata masa lalu dan mimpi buruk. Itu semua respon yang sering terjadi dan biasanya hanya awalan, pada saat sudah netral atau sembuh dengan sendirinya dengan kata lain sembuh dengan waktu yang bergulir, kita akan semakin bijak dan dewasa dengan tidak mengulanginya lagi, kalaupun terulang kembali sudah punya hikmah pengalaman juga pembelajaran.

Luka dan Terluka

Untuk yang berjuang sembuh dari luka dan yang hatinya terluka tak kunjung sembuh.  Jangan takut terluka lagi hanya karena berkali luka karena banyak pembelajaran yang membuatmu tumbuh dan dewasa. Jangan menghindari sakitnya luka sebab keindahan cinta ada di permukaan luka, yang darinya kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Bersahabat lah dengan luka agar setiap luka menjadi wangi bunga yang menemani hari-harimu yang sedang berdukacita. Nantinya dipergulirkan dukacita dengan sukacita, tidak ada luka yang abadi, akan tiba waktunya datang sukacita dan begitu terus datang bergantian.

Kembali

Setelah semuanya selesai (dalam hal apapun) saya diajak untuk kembali ke dalam untuk menelaah lagi tindakan-tindakan selama ini. Momentum pergantian tahun baru ini bagus, bukan untuk membuat resolusi yang baru akan tetapi masih mengevaluasi dan melanjutkan yang belum, yang tertunda dan yang tidak ada dalam daftar rencana. Lebih jauh lagi bukan hanya di momentum tahun baru, tindakan evaluatif ini baik ada di setiap momen apapun, karena kita sendiri yang melihat perjalanan yang ada di belakang (masa lalu) dan memperbaikinya ke depan (masa depan). Kembali bermakna pula tentang sadar diri, artinya kita membawa kesadaran (eling) di dalam setiap pikiran, perasaan dan tindakan. Kembali ke dalam diri, bukan sibuk melihat ke luar.  Melihat lagi isi pikiran, ruang perasaan dan pola tindakan. Di sana kita akan melihat banyak titik buta (blind spot) yang dapat kita perbaiki secara bijak dan bajik.

Ideologi dan Kapasitas

Mereka yang memegang teguh ideologinya pada akhirnya tidak mampu memenuhi kapasitasnya dalam memenuhi idealnya ideologi yang diusung. Agamawan yang membawa image dan teladan agama yang baik, belum tentu mampu mencapai kapasitas yang ideal dalam mengelola birahinya terhadap wanita. Sebab ideologi letaknya ada di pemikiran sedangkan kapasitas ada di tataran teknis praktis. Ada jurang pemisah antara teori ideologi yang dipegang dan kapasitas dirinya dalam praktek menghadapi realitas umat. Ini yang banyak dihadapi oleh para motivator, agamawan, atau mereka yang sering menjual ludahnya untuk mengajak banyak orang melakukan tujuan yang diinginkannya. Dengan julid kita bisa bilang, "ngomong doang sih gampang, hidup tak semudah cocotnya anda".

No Viral No Justice

Di era keterbukaan informasi melalui jejaring media sosial ini mendorong semua untuk mengetahui, mengekspos banyak hal dan punya kekuatan publik yang kuat melalui konten atau informasi viral. Konten atau informasi viral ini lazim diketahui sebagai tersebarnya informasi dan diketahui banyak orang. Biasanya bermula dari media sosial kemudian dilanjutkan oleh media massa dengan disebarkan sehingga diketahui oleh banyak orang. Hukum kita hari ini dapat bekerja apabil terkena efek viral, pada saat beritanya viral baru lah proses hukum dapat berlanjut, namun bagaimana jika beritanya tidak viral? Seringkali kasusnya tidak mendapatkan perhatian yang serius. Dampaknya masyarakat memilih cara ampuh memviralkan berita agar proses hukum dapat berjalan. Ketimbang harus membayar biaya proses hukum yang tidak murah, 'viral effect' menjanjikan kemudahan hanya dengan menggunakan jejaring media sosial milik pribadi yang narasinya dirangkai sedemikian sehingga menarik banyak perhatian awak media ...

Kebaikan yang Sunyi

Tidak semua kebaikan harus diketahui banyak orang karena kebaikan yang dilakukan dalam kesunyian akan terasa lebih tulus dan ikhlas. Walaupun begitu bukan berarti tidak boleh menunjukkan kebaikan untuk diketahui banyak orang, di era media sosial ini banyak yang kepo seolah kalau tidak posting di media sosial sama dengan tidak pernah melakukan kebaikan sama sekali. Jadi ada perlunya juga memberitahukan kebaikan yang telah dilakukan untuk memberikan inspirasi dan mengajak yang lainnya untuk berbuat kebaikan. Semakin banyak orang yang berbuat baik, semakin banyak pula orang yang merasakan manfaatnya. Motivasi berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan agar setiap orang bisa terpicu berbuat baik, sehingga keburukan dirinya dapat dikurangi perlahan-lahan.