Mengingat kisah ini sungguh bikin senyum senyum sendiri. Bukan karena lucu tapi karena kekonyolan yang di buat oleh penuduh tersebut. Apalagi penuduh tersebut dalam level yang bisa di sebut murobbiah atau ustadzah di suatu pengajian, masih lugu dengan gampangnya menuduh tanpa bukti bahkan tanpa konfirmasi alias tabayun. Bukankah di pengajian yang isinya kebaikkan itu harusnya di dahulukan baik sangka (husnudzon) ketimbang menuduh nuduh gitu? Meskipun saya punya sahabat dukun atau paranormal bukan berarti otomatis saya memiliki kemampuan dukun seperti santet. Kalau makan santet, saya pernah dan suka banget malah (santet ayam dan santet kambing. Haha). Jadi setelah si cinta disuruh oleh murobbiah nya untuk menolak lamaran (khitbah) saya karena saya ini tukang santet, si cinta malah enggak peduli dan saya pun meminta agar berhenti mengaji di pengajian yang di bina oleh murobbiah nya itu. Dan hingga saat ini saya tidak pernah bisa yang namanya santet. Sangat salah tuduhan yang tidak me...